Thursday, May 24, 2012

KEHIDUPAN DAN PERILAKU EKONOMI - Pendidikn IPS 2

BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
            Paradigma pembangunan dengan titik sentral ekonomi telah menjadi bagian dari ideologi dunia.  Meskipun agak berkesan positivistik, namun ideologi semacam itu meerupakan hal yang banyak digunakan hampir di seluruh dunia. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi selalu dijadikan indikator bagi kemajuan di berbagai bidang, seperti sosial, budaya, dan politik. Termasuk di Indonesia yang baru saja mengalami keterpurukan ekonomi dan instabilitas politik yang berkepanjangan. Kemajuan tersebut, sekalipun lebih nyata dirasakan oleh masyarakat di perkotaan, ternyata secara berangsur juga dirasakan oleh masyarakat pedesaan, baik pedalaman maupun pesisir. Semua itu merupakan hasil interaksi antar masyarakat sosial yang melakukan kegiatan ekonomi. Alhasil terjadi kelangkaan sumberdaya karena semakin banyak kebutuhan manusia yang tak terbatas. Disini peran Pemerintah sangat diperlukan agar pertumbuhan ekonomi stabil dan tidak terjadi kelangkaan sumberdaya.
b. Rumusan Masalah
1.      Manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi bermoral
2.      Hubungan antara kelangkaan sumberdaya dan kebutuhan manusia yang tak terbatas
3.      Tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi
c. Tujuan Penulisan
            Dengan adanya makalah dan diskusi ini diharapkan mahasiswa mengerti tentang manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi bermoral, Hubungan antara kelangkaan dan kebutuhan manusia yang tak terbatas, dan Tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Manusia
            Manusia merupakan makhluk hidup yang paling sempurna. Manusia juga merupakan makhluk khas karena dapat dikaji dari berbagai dimensi. Sebagai makhluk hidup, manusia membutuhkan segala sesuatu untuk menjamin kelangsungan hidupnya. Manusia membutuhkan makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, kesehatan, rekreasi, dan kebutuhan hidup lainnya.
            Dalam kenyataannya, manusia tidak dapat memenuhi semua kebutuhannya dengan kemampuannya sendiri. Manusia memerlukan bantuan orang lain sehingga kebutuhan tersebut dapat teerpenuhi. Manusia harus berinteraksi dengan manusia lainnya sehingga terjadi hubungan yang akan saling membutuhkan. Dalam hal ini, manusia disebut juga sebagai makhluk sosial.
            Selain makhluk sosial, manusia juga sebagai makhluk ekonomi (homo economicus), yaitu makhluk yang berusaha memenuhi semua kebutuhan hidup dengan menggunakan prinsip-prinsip ekonomi untuk mempertahankan hidupnya. Jadi perilaku memenuhi kebutuhan hidup yang tidak menggunakan prinsip-prinsip ekonomi, misalnya karena gengsi, dapat dikatakan bahwa manusia tersebut tidak melakukan tindakan sebagai homo economicus. Agar kebutuhan hidupnya terpenuhi, manusia harus bekerja. Pedagang, petani, guru, polisi, insinyur, nelayan merupakan contoh pekerjaan yang dilakukan oleh manusia.[1]
            Kebutuhan yang dimiliki oleh manusia sangat banyak jumlahnya. Kebutuhan tersebut dapat dikatakan tak terbatas. Sementara jumlah alat pemenuhan kebutuhan yang ada jumlahnya terbatas. Kesenjangan ini membuat manusia harus berpikir dengan tepat kebutuhan manakah yang harus didahulukan. Semua kebutuhan tidak mungkin dapat terpenuhi dalam waktu yang sama.
            Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia harus mempertahankan prinsip efisiensi. Artinya, dalam memenuhi kebutuhannya sejumlah tertentu maka manusia akan mengeluarkan pengorbanan yang minimal dan untuk memperoleh kebutuhan yang maksimal maka manusia akan mengeluarkan pengorbanan tertentu. Dengan efisiensi, manusia akan selalu dapat mengoptimalkan kebutuhan dalam perilaku ekonomi sehari-hari.
            Meskipun manusia berusaha untuk mengoptimalkan kebutuhannya, manusia tetap memperhatikan adanya faktor lain. Selain masalah efisiensi, manusia harus mempertimbangkan pula kebutuhan orang lain serta melakukan usaha tersebut dengan cara yang tidak bertentangan dengan norma yang berlaku agar tidak merugikan orang lain. Untuk mengetahui usaha-usaha manusia dalam memenuhi semua kebutuhannya yang sangat banyak(tak terbatas), maka manusia perlu belajar tentang ilmu ekonomi.[2]
B. Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi dan Sosial Yang Bermoral
            Dalam menjalani hidupnya, manusia memiliki dua peran utama, yaitu sebagai makhluk sosial dan  makhluk ekonomi.
1.  Sebagai Makhluk Sosial
            Peran sosial terletak pada hubungan manusia dengan masyarakat di lingkungan sekitarnya. Interaksi manusia dengan manusia lain menunjukkan bahwa sebagai manusia makhluk sosial manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendirian.
Contoh perilaku manusia sebagai makhluk sosial adalah sebagai berikut.
a.       Budaya gotong royong dalam membangun fasilitas umum.
b.      Para mahasiswa bekerja kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dosen.
c.       Kerjasama antara peilik modal dengan pengusaha kecil.
d.      Kerjasama seorang petani dengan pedagang dalam memasarkan hasil pertanian.
e.       Konsumen membeli pakaian dari pedagang di pasar karena secara individu tidak dapat membuatnya sendiri.[3]
2. Sebagai Makhluk Ekonomi
            peran manusia sebagai makhluk ekonomi merupakan peran manusia dalam memenuhi segala kebutuhan pribadinya. Sebagai makhluk ekonomi manusia selalu mencari cara dan berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya dengan memperhitungkan untung ruginya. Dengan kemampuan yang dimilikinya, manusia berusaha mencapai kepuasan yang maksimal dan mencari cara terbaik dan bermoral untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan prinsip-prinsip ekonomi.
Contoh perilaku manusia sebagai makhluk ekonomi adalah sebagai berikut.
1.      Konsumen membeli barang dengan harga yang paling murah dan kualitas terbaik.
2.      Pelajar menggunakan uang saku yang diberikan seefesien mungkin.
3.      Pedagang menjual produknya dengan harga yang menghasilkan keuntungan terbesar.[4]
C. Kebutuhan Manusia
1. Kebutuhan Manusia Yang Beraneka Ragam
          Kebutuhan manusia banyak sekali jumlahnya. Selain sandang, pangan, dan papan(pakaian, makanan, dan perumahan). Kita perlu menjaga kesehatan dan meningkatkan pendidikan. Kebutuhan manusia berbeda-bedasatu dengan lainnya dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut.
a.       Jenis kelamin dan usia: perempuan denga laki-laki berbeda dalam beberapa hal. Begitu pula kebutuhan anak berusia 5 tahun akan berbeda kebutuhannya dengan anak berusia 14 tahun.
b.      Tingkat pendidikan seseorang: anak TK belum membutuhkan laptop sementara laptop merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi seorang mahasiswa.
c.       Lingkungan: Kebutuhan masyarakat pedesaan berbeda dengan masyarakat perkotaan. Masyarakat desa tidak perlu membeli air bersih seperti yang dilakukan masyarakat perkotaan.
d.      Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi: kebutuhan masyarakat abad pertengahan berbeda dengan kebutuhan abad 21. Masyarakat abad pertengahan belum membutuhkan internet, berbeda dengan masyarakat abad 21 yang dituntut untuk memperoleh informasi melalui internet.
e.       Tingkat pendapatan: konsumsi orang yang memiliki penghasilan Rp1.000.000,- perbulan akan berbeda dengan seseorang dengan penghasilan Rp10.000.000,- per bulan.
f.       Status sosial: semakin tinggi status sosial seseorang maka semakin besar kebutuhannya. Manajer perusahaan memiliki tuntutan akan kebutuhan mobilitas tinggi, keadaan sebaliknya terjadi pada karyawan biasa
g.      Perbedaan selera: seseorang yang memiliki selera tinggi terhadap fashion akan memiliki kebutuhan yang jauh lebih besar dibandingkan mereka yang tidak mementingkan fashion.
Perkembanga kebutuhan manusia tidak terlepas dari beberapa hal berikut.
        i.            Jumlah manusia yang terus bertambah
      ii.            Kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
    iii.            Perkembangan peradaban manusia
    iv.            Keterbatasan faktor produksi
2. Jenis-jenis Kebutuhan
          Barang dan jasa yang kita butuhkan dapat di bagi berdasarkan tingkat kepentingan, sifat, waktu penggunaannya dan subjek atau orang yang menggunakannya.
a. Jenis kebutuhan menurut tingkat intensitas
Ada kelompok barang/jasa yang dianggap paling penting dalam mempertahankan keberlangsungan kehidupan kita sebagai makhluk hidup. Atau dengan kata lain, intensitas kebutuhan kita terhadap barang/jasa semacam itu sangat tinggi. Ada pula yang kita anggap sebagai pelengkap saja agar kehidupan menjadi lebih nyaman atau sebagai kebutuhan mewah yang dapat meningkatkan status sosial.
Menurut intensitas penggunaannya, kebutuhan dapat kita bagi menjadi kebutuhan primer, sekunder, dan tersier (mewah).
1)      Kebutuhan primer adalah jenis kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia dapat mempertahankan hidupnya. Agar dapat hidup, manusia harus makan, minum, dan berpakaian. Selain itu, manusia memerlukan tempat tinggal atau rumah. Contohnya adalah seperti sembilan bahan makanan pokok/ sembako, rumah tempat tinggal, pakaian, dan lain sebagainya.[5]
2)      Kebutuhan sekunder Setelah manusia dapat memenuhi kebutuhan primernya, manusia juga masih memerlukan kebutuhan lainnya yang bersifat pelengkap dan sering disebut sebagai kebutuhan sekunder. Misalnya, manusia perlu sepeda, kipas angin, meja, kursi, kulkas, dan peralatan lainnya yang berfungsi untuk meningkatkan kenyamanan.
3)      Kebutuhan tersier. Pada umumnya, seseorang masih merasa belum cukup meskipun dia telah dapat memenuhi kebutuhan primer dan sekundernya. Dia masih memerlukan hal-hal lain yang tingkatannya lebih tinggi. Dia masih memiliki keinginan untuk memiliki mobil, piano, kapal pesiar, serta kebutuhan mewah lainnya. Pemakaian barang-barang mewah dapat menaikkan status sosial seseorang.
b. Jenis kebutuhan menurut sifat
Jenis kebutuhan ini dibagi atas dasar sasaran dari alat pemuas kebutuhan yang digunakan. Ada alat pemuas kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani. Ada pula yang berhubungan dengan rohani.
1)      Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani. Kebutuhan jasmani antara lain pakaian, makanan, dan minuman.
2)      Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang bersifat kejiwaan. Misalnya, agar terhindar dari kebosanan rutinitas sekolah, kita perlu menghibur diri dengan mendengarkan musik atau menonton film. Sebagai makhluk beragama, kita pun ingin menjalankan ibadah dengan baik.
c. Jenis kebutuhan menurut subjek yang membutuhkan
Menurut subjek yang membutuhkan, kebutuhan dapat dibedakan menjadi kebutuhan individual dan kebutuhan umum.
1)      Kebutuhan individual menunjuk pada kebutuhan tiap-tiap orang yang berbeda-beda. Petani membutuhkan cangkul dan pupuk. Sedangkan guru membutuhkan buku pelajaran dan kapur tulis.
2)      Kebutuhan umum berhubungan dengan penggunaan barang dan jasa oleh banyak orang. Sebagai contoh, jembatan penyeberangan digunakan oleh semua orang yang akan menyeberangi jalan.
d. Jenis kebutuhan menurut waktu
Atas dasar waktu pemenuhan, kebutuhan dibedakan menjadi kebutuhan sekarang dan kebutuhan yang akan datang.
1)      Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi saat ini. Misalnya, orang yang sakit harus segera berobat agar sembuh. Orang yang lapar hams segera makan. Orang yang haus harus segera minum.
2)      Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang sifatnya tidak mendesak dan dapat ditunda sampai dengan waktu yang telah ditentukan. Kebutuhan ini berhubungan dengan persediaan atau persiapan untuk waktu yang akan datang. Misalnya, orang tua menabung untuk persiapan uang sekolah anaknya atau untuk berekreasi bersama keluarga.[6]
D. Kelangkaan Sumberdaya
            Sumber daya  adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik tetapi juga non-fisik. Sumber daya ada yang dapat berubah, baik menjadi semakin besar maupun hilang, dan ada pula sumber daya yang kekal (selalu tetap). Selain itu, dikenal pula istilah sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable) dan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui (nonrenewable). Sedangkan kelangkaan (scarcity) adalah fakta bahwa sumber daya yang ada di muka bumi ini  tidak dapat digunakan untuk menghasilkan seluruh barang dan jasa yang dibuthkan dan diinginkan oleh seluruh manusia. Apabila suatu sumber daya dapat digunakan untuk menghasilkan suatu alat pemuas kebutuhan dalam jumlah tidak terbatas, maka sumber daya tersebut dikatakan tidak mengalami kelangkaan.
Ada beberapa faktor penyebab timbulnya kelangkaan, antara lain sebagai berikut :
1.      Keterbatasan sumber daya
Alam memang menyediakan sumber daya yang cukup melimpah. Namun, tetap saja jumlahnya terbatas, apalagi jika manusia mengolahnya secara sembarangan. Walaupun sumber daya tersebut dapat diperbaharui atau tersedia secra bebas, tetap saja akan berkurang dan lama-kelamaan akan habis.
2.      Perbedaan letak geografis
Sumber daya alam biasanya tersebar tidak merata disetiap daerah. Ada daerah yang sangat subur, ada pula daerah yang kaya akan bahan tambang. Namun, ada pula daerah yang gersang dan selalu kekurangan air. Perbedaan ini menyebabkan sumber daya menjadi langka dan terbatas, terutama bagi daerah yang tidak mempunyai sumber daya yang melimpah.
3.      Pertambahan jumlah penduduk
Pertumbuhan jumlah penduduk selalu lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan  produksi barang dan jasa.
4.      Keterbatasan kemampuan produksi
Kemampuan produksi didukung oleh faktor-faktor produksi yang digunakan. Misalnya kapasitas faktor produksi manusia terbatas karena masih bisa sakit, lelah, atau bosan. Mesin produksi juga bisa rusak dan aus. Selain itu, keterbatasan produksi juga ditentukan karena perkembangan teknologi yang tidak sama. Di negara maju, perkembangan teknologi berlangsung sangat cepat. Sementara itu, di negara berkembang perkembangan kebutuhan barang dan jasa masih lebih cepat daripada perkembangan teknologinya.
5.      Bencana alam
Bencana alam merupakan faktor perusak yang berada di luar kekuasaan dan kemampuan manusia. Walaupun sebenarnya sebagian bencana terjadi akibat ulah manusia sendiri. Banjir, gempa bumi, tanah longsor, kebakaran hutan, dan lain-lain telah membawa dampak kerugian yang cukup besar. Kerusakan bangunan, tempat usaha, sumber daya alam, dan bahkan korban jiwa yang menjadi korban bencana alam tersebut.[7]
Seperti contoh berikut. Minyak bumi merupakan salah satu sumber daya yang dapat digunakan untuk menghasilkan berbagai macam bahan bakar, seperti premium untuk mobil dan motor, solar untuk berbagai mesin, dan avtur untuk pesawat terbang. Apabila minyak bumi tersedia dalam jumlah yang sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan energi yang dibutuhkan seluruh  manusia dan sepanjang  masa, maka minyak bumi dikatakan sebagai sumber daya yang tidak langka. Tetapi karena tidak tersedia sebanyak itu, maka minyak bumi disebut sebagai sumber daya yang langka.
1. Kelangkaan Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang terdapat di alam dan di bawah permukaan bumi yang secara langsung ataupun tidak langsung bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan. Kekayaan alam jumlahnya terbatas.
Sumber daya alam dapat dibedakan menjadi dua jenis sebagai berikut.
a. Sumber daya alam yang dapat diperbarui
Sumber daya alam ini dapat diusahakan dan dikembangkan. Contoh: hewan ternak, pembibitan tanaman, dan lainnya.
b. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui
Sumber daya alam ini apabila habis, pengusahaannya memerlukan waktu atau proses puluhan tahun bahkan ada yang ratusan tahun. Contoh:
a) Tanah. Di dalam tanah terdapat kandungan tambang yang sangat terbatasjumlahnya dan bernilai tinggi. Tanah dimanfaatkan sebagai tempat berdi rinya bangunan rumah untuk tempat tinggal, gedung perkantoran, lahan pertanian, perkebunan, dan hutan. Meningkatnya harga tanah disebabkan oleh keterbatasan jumlah tanah yang tersedia.
b) Air. Air adalah mata rantai kehidupan yang penting dan harus dijaga kelestarian dan kebersihannya. Saat ini, air bersih sudah mulai menjadi barang langka dan kebersihan jual tinggi.
c) Udara. Udara adalah faktor sumber daya alam yang tidak terbatas namun berperan penting, karena manfaatnya yang sangat besar bagi keberlangsungan makhluk hidup untuk bernapas.
d) Hutan. Hutan merupakan salah satu faktor penting untuk kehidupan manusia maupun hewan. Peran hutan antara lain sebagai sumber oksigen, objek wisata, resapan air, pencegah longsor dan banjir, serta dapat dimanfaatkan hasilnya untuk pemenuhan kebutuhan ma nusia. Saat ini, pemerintah sedang giat melakukan penertiban terhadap kegiatan penebangan liar dan memburu pelaku penebangan liar ( illegal logging ).[8]
2. Kelangkaan Sumber Daya Manusia
Selain memanfaatkan, sumber daya manusia sangat diperlukan dalam mengambil dan mengolah sumber daya alam, sehingga dapat lebih berguna untuk memenuhi kebutuhannya.
Kemampuan bersaing sumber daya manusia Indonesia dengan sumber daya manusia di negara -negara maju sangat diperlukan.

3. Kelangkaan Sumber Daya Modal
Sumber daya modal adalah barang-barang (sarana) yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang lain, misalnya uang, bahan mentah, mesin, perkakas, dan sebagainya.
Kelangkaan sumber daya modal dapat mempengaruhi keberlangsungan proses pengolahan barang -barang (alat pemuas kebutuhan) yang dibutuhkan manusia.
4. Kelangkaan Sumber Daya Pengusaha
Sumber daya pengusaha adalah seseorang yang menyatukan ketiga umber daya, yaitu sumber daya alam, modal, dan manusia atau tenaga kerja. Orang-orang yang memiliki kemampuan untuk menyatukan sumber daya tersebut adalah orang -orang yang memiliki kepandaian dan modal.[9]
E. Tindakan, Motif, dan Prinsip Ekonomi
a. Tindakan Ekonomi
          i.            Tindakan Ekonomi adalah segala usaha manusia untukmemenuhi kebutu-han yang tidak terbatas denganpertimbangan yang baik berdasarkan skala prioritas untuk mencapai kemakmuran.
        ii.            Kebutuhan adalah keinginan manusia yang menuntut untukdipenuhi se-perti makan, minum, pakaian, perumahan, pendidikan, dan sebagainya.
      iii.            Manusia yang berusaha atau bekerja untuk memperolehpendapatan, ber-arti ia telah melakukan tindakan ekonomi,karena manusia dapat menggu-nakannya untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
      iv.            Manusia berusaha memenuhi kebutuhannya mulai dari kebutuhan yang pa-ling mendasar (kebutuhan pangan, sandang, dan papan) hingga ke kebutu-han yang lebih tinggi (kebutuhan keamanan, penghargaan, harga diri, dan aktualisasi diri).
Tindakan ekonomi adalah setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan paling menguntungkan. misalnya: Ibu memasak dengan kayu bakar karena harga minyak tanah sangat mahal. Tindakan ekonomi terdiri atas dua aspek, yaitu :
1.      Tindakan ekonomi Rasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan dan kenyataannya demikian.
2.      Tindakan ekonomi Irrasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan namun kenyataannya tidak demikian.
b. Motif Ekonomi
Motif Ekonomi adalah keinginan atau alasan yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan ekonomi atau kegiatan ekonomi seperti produksi, distribusi, atau konsumsi.
Macamnya :
Dilihat dari asalnya
1) Motif intrinsik
Motif intrinsik adalah keinginan untuk memperoleh barang atau ja-sa yang diinginkan dengan kesadaran sendiri. Contoh motif intrinsik ialah seseorang yang ingin pandai maka ia harus belajar dengan sendirinya secara sungguh-sungguh.
2) Motif ekstrinsik
Motif ekstrinsik adalah keinginan seseorang untuk memperoleh barang atau jasa yang diinginkan, tidak dengan kemampuan sendiri melainkan dengan dorongan dari orang lain. Contohnya ialah seseorang yang ingin memiliki rumah pribadi seperti teman-temannya, maka ia harus bekerja keras untuk memperoleh pendapatan.
Dilihat dari alasannya , orang melakukan motif ekonomi terdorong oleh :
1)  Ingin memperoleh keuntungan
2)  Ingin memenuhi kebutuhan sendiri
3)  Ingin mendapatkan penghargaan
4)  Ingin berkuasa
5)  Ingin bergerak di bidang social
Dilihat dari prakteknya terdapat beberapa macam motif ekonomi:
1.      Motif memenuhi kebutuhan
2.      Motif memperoleh keuntungan
3.      Motif memperoleh penghargaan
4.      Motif memperoleh kekuasaan
5.      Motif sosial / menolong sesama
c. Prinsip Ekonomi
Prinsip ekonomi adalah usaha atau pertimbangan yang disertai oleh pe-ngorbanan sekecil-kecilnya untuk mencapai hasil tertentu atau dengan pe-ngorbanan tertentu mencapai hasil yang sebesar-besarnya.
Manfaat prinsip ekonomi adalah memperoleh hasil sebesarbesarnya dalam tingkat tertentu (keuntungan maksimum) dan memperkecil kerugian yang diderita dalam tingkat tertentu (pengorbanan minimum).
Penggolongannya :
1) Prinsip ekonomi konsumen
Konsumen adalah orang yang mengurangi nilai guna barang dan jasa.
dengan pendapatan yang diterima, konsumen berusaha mencapai kepuasan yang sebesar-besarnya dari kebutuhan yang beraneka ragam. Karena pendapatan dan alat pemuas yang terbatas, sedangkan kebutuhannya yang tidak terbatas, maka konsumen perlu melakukan kegiatan selektif dalam membuat skala prioritas kebutuhanya. Contoh: Juki ingin membeli sepatu, ia memasuki beberapa toko sepatu untuk membandingkan kualitas dan harganya tiap toko. Pada akhirnya Juki memilih membeli di toko sepatu “SAHABAT”, karena selain sepatu berkualitas bagus harganya juga dapat dijangkau untuk dibeli Juki.
2) Prinsip ekonomi produsen
Produsen adalah orang yang menambah nilai guna barang dan jasa.
Produsen dengan segala usahanya perlu mempertimbangkan pilihan untuk menentukan barang-barang yang akan diproduksi. Barang produksi yang diproses oleh tenaga kerja atau menggunakan mesin, diupayakan agar menggunakan biaya produksi yang rendah untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Dengan demikian tujuan produsen adalah memperoleh keuntungan (laba) yang besar dengan pengorbanan tertentu. Contoh: Pak Ujang pengusaha kerupuk yang menggunakan bahan bakar minyak, karena harga minyak mahal Pak Ujang mengganti bahan bakarnya dari sisa penggilingan tebu yang dibeli dari perusahaan gula. Dengan pertimbangan harga minyak yang Rp. 4.000,-/liter yang habis digunakan beberapa jam saja, sedangkan jika menggunakan sisa tebu yang harganya Rp. 12.000,-/truk dan bisa digunakan sela satu minggu. Dengan mengganti bahan bakar minyak ke sisa pengolahan tebu Pak Ujang bisa menekan biaya produksi kerupuk.
3) Prinsip ekonomi distributor
Distributor adalah orang yang menyalurkan barang dan jasa. Distributor mempertimbangkan efisiensi jarak, biaya, dan waktu yang diperlukan distributor untuk menyalurkan barang dan jasa. Contoh: untuk menyalurkan barang elektronik dari perusahaan CV. Untung mempertimbangkan hal-hal berikut:
1.        Membeli gudang yang letaknya strategis dan mudah dijankau
2.        Membuka cabang-cabang distributor
3.        Menyewa / membeli truk untuk mengangkut barang ke lokasi pasar yang cukup jauh
4.        Menyewa / membeli mobil box sesuai kebutuhan untuk mengangkut barang dari gudang ke pasar / supermarket
5.        Membeli motor untuk memudahkan kegiatan distribusi ke agen-agen kecil barang elektronik.
Dengan demikian untuk dapat menyalurkan barang dan jasa ke konsumen, selain menggunakan prinsip ekonomi, distributorjuga erlu melakukan efesiensi dalam penyaluran barang dan jasa, yakni disertai perhitungan biaya dan saluran distribusi yang akan dilaluinya menuju konsumen.[10]
           






BAB III
PENTUTUP
Simpulan,
1.      Dalam kenyataannya, manusia tidak dapat memenuhi semua kebutuhannya dengan kemampuannya sendiri. Manusia memerlukan bantuan orang lain sehingga kebutuhan tersebut dapat teerpenuhi. Manusia harus berinteraksi dengan manusia lainnya sehingga terjadi hubungan yang akan saling membutuhkan. Dalam hal ini, manusia disebut juga sebagai makhluk sosial.
2.      Selain makhluk sosial, manusia juga sebagai makhluk ekonomi (homo economicus), yaitu makhluk yang berusaha memenuhi semua kebutuhan hidup dengan menggunakan prinsip-prinsip ekonomi untuk mempertahankan hidupnya.
3.      Kebutuhan manusia banyak sekali jumlahnya. Selain sandang, pangan, dan papan(pakaian, makanan, dan perumahan). Kita perlu menjaga kesehatan dan meningkatkan pendidikan. Kebutuhan manusia berbeda-bedasatu dengan lainnya dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut.
4.      Barang dan jasa yang kita butuhkan dapat di bagi berdasarkan tingkat kepentingan, sifat, waktu penggunaannya dan subjek atau orang yang menggunakannya.
5.      Sumber daya  adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik tetapi juga non-fisik. Sumber daya ada yang dapat berubah, baik menjadi semakin besar maupun hilang, dan ada pula sumber daya yang kekal (selalu tetap).
6.      Tindakan ekonomi adalah setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan paling menguntungkan.
7.      Motif Ekonomi adalah keinginan atau alasan yang mendorong manusia un-tuk melakukan tindakan ekonomi atau kegiatan ekonomi seperti produksi, distribusi, atau konsumsi
8.      Prinsip ekonomi adalah usaha atau pertimbangan yang disertai oleh pe-ngorbanan sekecil-kecilnya untuk mencapai hasil tertentu atau dengan pe-ngorbanan tertentu mencapai hasil yang sebesar-besarnya.




DAFTAR PUSTAKA
Prishardoyo, Bambang, Pelajaran Ekonomi 1. Jakarta, Grasindo, 2005.
Godam64,  Kebutuhan Hidup/Ekonomi Manusia. http://organisasi.org/kebutuhan_hidup_ekonomi_manusia_kebutuhan_primer_sekunder_tersier_jasmani_rohani_sekarang_masa_depan_pribadi_dan_sosial. di ambil pada 16 April 2012, 10.30 WITA
Gilarso, T, Ilmu Ekonomi Makro. Yogyakarta, Kanisius, 2004.
Haristepanus, Tindakan, motif dan prinsip ekonomi,  http://haristepanus.wordpress.com/2011/05/03/tindakan-motif-dan-prinsip-ekonomi/, di ambil pada 16 April 2012, 10.30 WITA
Scribb, Kelangkaan Sumber daya dan kebutuhan, http://www.scribd.com/mobile/documents/36627116, di ambil pada 16 April 2012, 10.30 WITA
Sofiah, Luvi, dan Yudisthira Romadhon Ardiansyah, Seri Panduan Belajar dan Evaluasi Ekonomi. Jakarta, Grasindo, 2009.
Soalagogo, Nadya, Kelangkaan Sumber Dayahttp://nadya-soalagogo.blogspot.com/2011/10/kelangkaan-sumber-daya.html, di ambil pada 16 April 2012, 10.30 WITA
Suherman, Hendra, Jenis kebutuhan, http://watchinginfo.blogspot.com/2011/09/kebutuhan-jenis-jenis-kebutuhan-faktor.html, di ambil pada 16 April 2012, 10.30 WITA



[1] Bambang Prishardoyo, Pelajaran Ekonomi 1 (Jakarta: Grasindo, 2005),h.3.
[2] Ibid.,h.4.
[3] Luvi Sofiah dan Yudisthira Romadhon Ardiansyah, Seri Panduan Belajar dan Evaluasi Ekonomi, (Jakarta: Grasindo, 2009), h.1.
[4] Ibid., h.2
[6] Hendra Suherman, “Jenis kebutuhan”, http://watchinginfo.blogspot.com/2011/09/kebutuhan-jenis-jenis-kebutuhan-faktor.html, di ambil pada 16 April 2012, 10.30 WITA
[7] Nadya Soalagogo,” Kelangkaan Sumber Daya”, http://nadya-soalagogo.blogspot.com/2011/10/kelangkaan-sumber-daya.html, di ambil pada 16 April 2012, 10.30 WITA
[8] Ibid.
[9] Scribb, “Kelangkaan Sumber daya dan kebutuhan”, http://www.scribd.com/mobile/documents/36627116, di ambil pada 16 April 2012, 10.30 WITA
[10]  Haristepanus, “Tindakan, motif dan prinsip ekonomi”, http://haristepanus.wordpress.com/2011/05/03/tindakan-motif-dan-prinsip-ekonomi/, di ambil pada 16 April 2012, 10.30 WITA

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites